Pangdam Jaya Pastikan Reuni 212 Tak Digelar Saat Pandemi Covid-19
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menjelaskan, acara Reuni 212 tidak diadakan sepanjang pengatasan wabah virus Corona atau Covid-19.
Ia menjelaskan, Pemprov DKI telah keluarkan surat pengakuan berkaitan larangan penyelenggaraan aktivitas yang mempunyai potensi memunculkan keramaian itu.
"Telah ada surat pengakuan FPI serta anjuran dari Gubernur jika jangan melakukan Reuni 212, karenanya menyalahi Perda Nomor 88 Tahun 2020," papar Dudung di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020).
agen sabung ayam terbesar bukti mudahnya bermain sabung ayam Menurutnya, barisan FPI sudah bersedia penangguhan acara itu. Bahkan juga, telah ada pengakuan siap untuk mematuhi ketentuan yang difungsikan pemerintahan.
"FPI sendiri telah bersedia, membuat surat pengakuan tidak lakukan Reuni 212," terang ia.
Adanya surat pengakuan itu, Dudung percaya massa akan kooperatif. Bila masih bandel, berarti siap bertemu dengan pengatasan dari TNI dan Polri.
"Jika masih lakukan, yang akan datang telah ada surat pengakuan selanjutnya ia mushalla, tidak ada narasi, saya dengan polisi melakukan tindakan keras. Tidak ada orang seenaknya di sini, seperti ia paling betul sendiri," Dudung menandaskan.
FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 memutus tunda acara reuni 212 di Monas. Menurut Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, penangguhan karena tidak dikasih ijin Pemprov DKI dan fakta wabah Covid-19.
"Berkenaan dengan tidak diwujudkannya permintaan kita untuk pemakaian Monas oleh faksi pengurus Monas dan menyaksikan keadaan dan keadaan paling akhir perubahan pandemi Covid-19, karena itu kami sampaikan penerapan Reuni 212 tahun 2020 diundur untuk sebentar. Dengan memperhatikan penerapan pemilihan kepala daerah serempak 2020, bila ada pembiaraan keramaian oleh pemerintahan karena itu reuni 212 tahun 2020 tetap diadakan di saat yang pas," ucapnya dalam info tercatat, Selasa (17/11/2020).
Selaku tukar reuni, Slamet mengatakan, ke-3 organisasi itu pada 2 Desember 2020 akan melangsungkan diskusi nasional.
"Kami akan melangsungkan acara Diskusi Nasional dengan mendatangkan 100 Figur dan Ulama, yang akan didatangi oleh IB HRS selaku pembicara dengan masih mengaplikasikan prosedur Covid-19," katanya.
Disamping itu, Slamet minta beberapa simpatisan reuni 212 untuk selalu lakukan doa bersama pada 2 Desember.
"Pada tanggal 2 Desember 2020 menyarankan dan merekomendasikan ke Mujahid dan Mujahidah 212 di semua Indonesia untuk melangsungkan Istighosah (Doa bersama) supaya pandemi Covid-19 diambil dari Indonesia. Penerapan Istighosah dikerjakan di beberapa masjid, masjid, ponpes, majelis taklim dengan harus melakukan prosedur Covid-19 dengan menggunakan masker, jaga jarak, dan tidak dikerjakan di ruang terbuka seperti lapangan," pungkasnya.